Ugimba - Puncak Carstensz, puncak tertinggi di Indonesia ini tentu menjadi impian bahkan primadona untuk kalangan pendaki tanah air. Puncak Cartenz dikenal sebagai puncak gunung yang unik, karena berada di khatulistiwa namun memiliki selimutan salju abadi.
Ada setidaknya 5 titik yang jadi tempat istirahat
para pendaki saat mencapai Puncak Carstensz yang punya ketinggian 4.884
mdpl. Namun tentu saja, untuk bisa ke sana butuh perjuangan berjalan
kaki berhari-hari lamanya.
1. Basecamp Danau-danau
Berada
di ketinggian 4.300-an mdpl, Basecamp Danau-danau adalah lokasi favorit
pendaki untuk kemping sebelum melanjutkan summit attack. Sesuai
namanya, di sini terdapat banyak danau yang jumlahnya sekitar 10.
Warna-warna
air danaunya pun berbeda-beda. Ada yang warna airnya hijau, biru dan
juga ada yang jernih. Beberapa danau terlihat dangkal, namun ada juga
yang sepertinya dalam dan belum diketahui kedalamannya.
Di
Basecamp Danau-danau, pendaki juga bisa melihat Puncak Sumantri dan
Puncak Jaya yang diselimuti es abadi. Di sini pula, kadang turun salju
yang waktunya tidak bisa diprediksi.
Puncak jaya dan Puncak Sumantri dari Basecamp Danau-danau
2. Yellow Valley
Sekitar
1 jam berjalan dari Basecamp Danau-danau, pendaki akan menjumpai Yellow
Valley. Diketahui, dulu lembah ini berwarna kuning yang terlihat dari
pinggiran danau. Tapi kini, danaunya sudah tidak terlihat dan menyisakan
pasir hitam saja.
Di Yellow Valley, lembah yang diapit dua
pegunungan batu terlihat cantik. Ketika diselimuti kabut, pemandangan
cantik itu akan berubah menjadi magis!
Pemandangan magis di Yellow Valley
Sebenarnya
pendaki bisa memilih, mau kemping di Basecamp Danau-danau atau di
Yellow Valley. Jika dari Basecamp Danau-danau lebih dekat ke Puncak
Sumantri dan Puncak jaya, maka dari Yellow Valley lebih dekat ke Puncak
Carstensz Timur yang punya salju abadi juga dan Puncak Carstensz.
Teras Besar
3. Teras Besar
Dari
yellow Valley, pendakian ke Puncak carstensz dilanjutkan dengan
menggunakan tali. Pendaki harus memakai perlengkapan rock climbing yang
lengkap, dari harnes, cowstail sampai helm pelindung. Sarung tangan
jangan lupa untuk dipakai, agar telapak tangan tidak terluka akibat
gesekan dari tali.
Di ketinggian 4.600-an mdpl, merupakan tempat
peristirahatan para pendaki. Setelah naik terus ke atas, di sinilah
terhampar bebatuan kerikil dan pasir yang cukup landai. Tempat ini punya
nama Teras Besar.
Dari sini, panorama Yellow Valley dari
ketinggian terlihat jelas. Puncak Jaya dan Puncak Sumantri, turut
terlihat di seberang sana. Di teras Besar, biasanya pendaki mengisi
tenaga dengan minum dan juga memakan camilan.
Tebing dengan kemiringan 90 derajat
Harap
diingat, sebelum sampai ke Teras Besar, pendaki diharuskan mengisi
persedian air baik di Yellow Valley atau di Bascemap Danau-danau. Sebab
setelah dua tempat itu, tidak ada lagi sumber air.
Di Teras
Besar, medan pendakian makin berat. Dari sinilah, para pendaki harus
berjuang memanjat tebing dengan kemiringan 90 derajat dan tingginya 100
meter lebih. Fokus, untuk naik terus ke atas!
Pendakian di Summit Ridge
4. Summit Ridge
Setelah
dari Teras Besar dan melewati tebing dengan kemiringan 90 derajat,
pendaki akan tiba di Summit Ridge yang berarti punggungan pegunungan. Di
sini, jalur pendakiannya kembali landai, namun harus tetap menggunakan
tali dan cowstail tidak boleh terlepas.
Walau landai, tapi
treknya naik turun. Beberapa jurang, juga harus dilewati dengan
pelan-pelan sambil cowstail terus terpasang. Summit Ridge sudah berada
di ketinggian 4.700 mdpl lebih. Aetinya, udara makin tipis!
Dari
Summit Ridge, pendaki akan sejajar dengan Puncak Sumantri dan Puncak
Jaya. Es abadinya terlihat begitu dekat dan jelas. Tak hanya itu,
willayah tambang Grasberg di Freeport yang bentuknya bundar ke dalam
tanah pun terlihat dari sini.
Puncak Sumantri dan Puncak Jaya yang terlihat jelas
Di
Summit Ridge, cuaca makin tidak bisa diprediksi. Saat langit sedang
cerah, kadang bisa langsung gelap seketika tertutup kabut. Hal inilah
yang membuat pendaki tidak boleh berlama-lama di Summit Ridge dan harus
cepat menuju Puncak Carstensz.
Di Summit Ridge, para pendaki juga akan bertemmu bongkahan-bongkahan es. Malah, hujan salju juga kerap turun di sini.
5. Kandang Babi
Salah
satu jurang yang harus dilewati para pendaki sebelum ke Puncak
Carstensz, bernama Kandang Babi. Entah siapa yang menamakan pertama
kali, namun Kandang Babi ini sudah dikenal sebagai jurang paling
mengerikan!
Bayangkan saja, Kandang Babi ini berupa jurang
selebar 15 meter di ketinggian 4.800 mdpl. Kedalaman jurangnya mencapai
600 meter. Jika jatuh ke bawah, bisa terperosok sampai ke Yellow Valley!
Menyebrangi Kandang babi
Untuk
melewati Kandang Babi, ada dua cara. Cara pertama dengan teknik
tyrollean yaitu menggantung di tali dan bergerak memakai tangan. Cara
kedua, berjalan melewati kawat besi dengan dua cowstail yang terpasang
di tali pengaman.
Melihat ke bawah, bikin jantung berdetak
kencang. Tapi di kejauhan, lagi-lagi Puncak Sumantri dan Puncak Jaya
terlihat jelas. Dari Kandang Babi, masih butuh waktu sekitar 2 jam untuk
tiba di Puncak Carstensz.
Berani melewati Kandang Babi ini dan berfoto di sana?. Sayangnya tidak semua bisa merasakan sensasi tersebut. Karena selain membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk summit ke Cartenz, nampaknya kalian harus benar-benar dari kalangan pendaki profesional. Karena apa, teknik serta perlengkapan selama ekspedisi harus benar-benar mumpuni.
Oke, keren..
sumber: detik.com
Sensasi sudut cantik puncak tertinggi Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar